Jakarta, Cinta Rakyat – Dalam upaya memperkuat fondasi ketahanan nasional menuju Indonesia Emas 2045, LEMHANNAS RI dan Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) menjalin komunikasi strategis untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh, mandiri, dan berkeadilan. Ini menjadi hal penting yang dirilis oleh Pimpinan Pusat PDNU sebagai salah satu hasil dari NAHDLATUL ULAMA MEDICAL SUMMIT 2025 yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 September 2025 di Cibubur.
“Ketahanan kesehatan bukan hanya tentang mengobati penyakit, melainkan membangun fondasi SDM unggul yang akan memikul estafet pembangunan Indonesia di 2045,” tegas Kolonel ARH. DR.(Can) Alton, S.T., M.Si, perwakilan LEMHANNAS RI dalam sesi pleno summit. LEMHANNAS RI menegaskan posisi strategis sektor kesehatan dalam konsep ketahanan nasional modern. “Dunia kedokteran merupakan pilar penting yang menyangga produktivitas bangsa, kualitas SDM, dan stabilitas nasional. Kesehatan yang tangguh adalah prasyarat menuju Indonesia Emas 2045,” papar Kolonel Alton.
Kolaborasi ini akan difokuskan pada lima pilar strategis yaitu: penguatan SDM kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, kemandirian farmasi dan alat kesehatan dengan mendorong industri dalam negeri, digitalisasi layanan kesehatan termasuk telemedicine dan artificial Inteligence medis, sistem Kesehatan Inklusif yang menjamin akses merata, ketahanan kesehatan berbasis komunitas melalui pendekatan aswaja.
DR. dr. Muhammad S. Niam, M.Kes, Ketua Umum PP PDNU, menekankan kesiapan puluhan ribu dokter NU yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. “Dokter NU akan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan kesehatan melalui tiga peran strategis: sebagai pelayan umat, pendorong perubahan, dan penjaga kedaulatan bangsa. Ini adalah bagian dari jihad kebangsaan kami.
PDNU telah menyusun peta jalan menuju Kesehatan NU Emas 2047 dan Kesehatan NU Digdaya 2120 yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Program prioritas mencakup pengembangan Aswaja Medicine, Nusantara Medical Forum, dan berbagai inisiasi penguatan kapasitas dokter NU, jelas DR. dr. Farida Rusnianah, M.Kes., Sp.KKLP(K) sebagai salah satu moderator pada RAKERNAS PDNU yang dirangkai dengan pertemuan tingkat tinggi kedokteran ini.
Kolaborasi LEMHANNAS-PDNU dirancang untuk mengantisipasi berbagai tantangan global di sektor kesehatan, mulai dari krisis kesehatan, ancaman penyakit baru, hingga disrupsi teknologi. “Kami menyadari bahwa ketahanan kesehatan adalah investasi terpenting untuk masa depan bangsa. Sinergi antara institusi negara dan organisasi profesi seperti PDNU menjadi kunci keberhasilan,” tambah Kolonel Alton.
Kerja sama ini akan diwujudkan melalui program aksi konkret, termasuk penyusunan kebijakan kesehatan strategis, pengembangan model ketahanan kesehatan berbasis komunitas, dan optimalisasi peran dokter NU dalam pembangunan nasional.
Dengan kolaborasi yang sinergis ini, diharapkan LEMHANNAS, KEMENKES, dan PDNU bersama-sama membangun ketahanan kesehatan nasional yang kokoh, mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 yang sehat, sejahtera, dan berdaulat.
Sebagai organisasi profesi yang menghimpun dokter-dokter Nahdlatul Ulama dan merawat umat, PDNU berperan sebagai motor yang menghubungkan ilmu kedokteran modern dengan kearifan lokal dan nilai-nilai Aswaja. PDNU berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan yang membumi bagi umat dan bangsa, pungkas Sekretaris Umum PP PDNU, dr. Dripa Sjabana, M.Kes.
Adapun Panitia NU Medical Summit 2025 terdiri dari
Ketua Tim Perumus: dr. Dripa Sjabana, M.Kes. (Sekretaris Umum PP PDNU) Anggota Tim Perumus: dr. HRM Hardadi Airlangga, Sp.PD, M.H., CMC, CCD | DR. dr. Farida Rusnianah, M.Kes., Sp.KKLP(K) | dr. M. Kholil Ikhsan, Sp.F.
Panitia Pelaksana NU Medical Summit 2025 dan RAKERNAS 2025 PDNU: DR.dr. Hisnindarsyah, Sp.KL, SubSp.KT(K), M.Kes. | dr. Muhammad Makky Zamzami, MARS | dr. Dyah Inarsih | dr. Endang Budi W., M.Si., Sp.KKLP | dr. Retno Pudjiastuti, Sp.OG | Brigjen TNI dr. Sunaryo Kusumo, M.Kes., Sp.OT(K) | dr. Ramadi Satryo Wicaksono, Sp.PD.( HSD/ DRipa/PDNU)
