CINTA RAKYAT

Logo CR white 1

Cerita Maliki Gemstone : Jujur Dan Amanah Rahasia Bisnisnya Tetap Bertahan

Bagikan

Medan. Cinta Rakyat – Mendengar kata gemstone membawa ingatan kita pada trend batu akik dan permata yang sempat booming di era tahun 2014 – 2015 yang merebak hingga ke kota Medan, hal tidak terlepas dari pengalaman seorang presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membeli batu mulia dari luar negeri, sekembali ke tanah air SBY baru mengetahui jika batu itu berasal dari negeri sendiri.

Tidak berselang lama pemerintahpun memutuskan batu akik dalam negeri dijadikan sebagai souvenir untuk peserta Konferensi Asia Afrika, yang secara tidak langsung ikut mempromosikan batu akik atau batu mulia dalam negeri.

Sejak itu mulailah masyarakat berlomba -lomba memburu dan mengoleksi berbagai jenis batu akik dengan harga yang bervariasi, hal ini menyebabkan bermunculan pedagang dan pengrajin batu akik seiring dengan terbentuknya komunitas – komunitas pecinta batu akik atau gemslover di Medan.

Bicara tentang pedagang dan pengrajin batu akik ada sebuah nama toko yang terletak dijalan MANGAAN VII tepatnya di seberang sekolah Yapim Mabar Kota Medan yang hingga saat ini masih tetap bertahan menjual berbagai batu akik, MALIKI GEMSTONE demikian spanduk yang terpampang didepannya.

Ukuran toko yang tidak terlalu besar hanya berukuran 4 x 3 namun tetap ada saja pembeli yang datang, mengundang rasa keingintauan hingga singgah walau sekedar mengobrol dengan pemiliknya.

Saat tiba di lokasi pemiliknya seorang pria muda yang berbadan gempal keluar dari dalam toko dan mempersilahkan duduk, ditanya soal nama toko ia menjawab sambil tersenyum jika itu diambil dari nama depannya dengan nama lengkapnya Maliki Mulki Sembiring.

Dengan ramah dan santun ia mulai bercerita tentang sejak kapan memulai bisnis sebagai penjual dan pengerajin batu akik sambil menyuguhkan teh.

“Diawal 2015 saat masih booming – boomingnya batu akik, masa itu saya masih bekerja di pabrik pengalengan ikan di daerah medan labuhan, karena antusiasnya masyarakat pada batu akik saya jadi tertarik dan memberanikan diri mulai terjun ke bisnis ini, ” terangnya mengawali cerita.

Singkat cerita dia memilih meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh pabrik dan fokus menjual bahan – bahan batu akik dari daerah Langkat.

“Alhamdulilah saat itu omset perbulan bisa sampai puluhan juta karena permintaan pasar memang tidak wajar, boomingnya kelewatan, ” katanya sambil mempersilahkan minum.

Namun menurutnya itu tak berlangsung lama karena di tahun 2016 gelombang minat masyarakat pada batu akik mulai menurun hingga dia harus merubah strategi bisnisnya melalui media online.

“Karena minat pada bahan batu akik mulai menurun, saya mulai melirik pada bisnis kerajinan batu akiknya, mulai dibentuk jadi gelang, batu cincin hingga liontin otomatis harus cari pekerja yang menggosok dan memoles batu sampai kilat, baru dipasarkan secara online, “katanya.

Syukurnya lagi ada rekanan bisnis dari Kota Jakarta yang mengajaknya bekerja sama dalam pembuatan gelang terapy dengan jumlah yang cukup banyak.

“Alhamdulillah ada orang Jakarta yang mesan gelang terapy dari batu giok aceh untuk kesehatan, jadi semangat lagi dan karena pengerjaannya butuh waktu cepat dan rapi kita pekerjakan 12 orang dengan sistem borongan, ” Tuturnya.

Dia selalu menjaga dari segi kualitas bahan hingga bentuk detail dan kerapian barang yang dipesan, kepuasan konsumen harus selalu dijaga dan itu adalah stateginya dalam berbisnis.

“Saya selalu memegang dan menjalankan pesan dari Bapak yang harus jujur dan amanah dalam menjalankan usaha,” Ungkapnya lagi

Sopan santun kepada konsumen dan pekerja juga tak kalah penting baginya walau pernah juga ditipu oleh konsumen dan pekerjanya sendiri namun dia tak ambil pusing.

“Rezeki sudah ada yang mengatur, selama kita mau berusaha Allah pasti memberi jalan tinggal kita yang memilih caranya, “terang maliki.

Untuk sekarang karena bisnis batu akik dan batu mulia tak seheboh dulu lagi maka dia juga mengembangkan lagi usahannya dengan menerima pesanan tempahan cincin pengikat dari bermacam bahan dari mulai perak, alfaka, hingga kuningan.

Bagikan

Iklan